Hukum daging aqiqah

Kumpulan Doa-Doa-,Setiap individu manusia merupkan hamba dari sang penciptanya, sehingga sepatutnya kita menjadi seorang hamba yang sesungguhnya tanpa menyombongkan apa pun yang kita miliki. Karena Hukum daging aqiqah pada sesungguhnya itu semua meruapkan kepunyaan -Nya. Hanya dengan memiminta dan berdoa yang sepatutunya kita sepenuhnya menggantungkan harapan kepada sang pencipta kita yaitu Allah SWT. Dan tanpa adanya kesombongan yang menyertainya.

Namun bagaimana dengan bacaan Hukum daging aqiqah dalam berdoa yang baik, itu tergantung kita semua, khusus untuk para muslim dan muslimat kita kan mengulas bacaan dan tatat cara dalam berdoa yang baik. Yang mana ada beberapa kaidah yang harus kita penuhi untuk dalam adab dan tatacaranya. Selain kita harus dalam keadaan bersih hati dan iklas kita juga harus dalam keadaan penuh pengharapan yang tulus. Dan bicara mengenai Hukum daging aqiqah , anjuran tentang hal ini tentu saja pernah diajarkan oleh para pendahulu kita para guru-guru kita. Dan kita sepatutunya untuk mengikuti sesuai dengan anjuran yang sempurna. Doa memang sejatinya merupakan tempat tumpuan kita untuk meminta dan sekaligus untuk mecurahkan segala persoalan dalam hidup kita yang selama ini kita jalani. Denagn harapan kita diberika temoat kepercayaan oleh Allah SWT , untuk memperolah hidup yang penuh berkah dan barokah dalam kehidupan kita.
Yang mana segala persoaalan yang ada baik itu persoalan yang kecil atau besar dapat diselesaikan dengan mudah. Hukum daging aqiqah Dan yang paling penting adalah kita mampu menjadi diri pribadi yang penuh dengan keiklasan tanpa adanya banyak angan-angan yang kosong semaata. Cita-cita yang tinggi memang perlu untuk kita sebagai pengembangan diri tapi tentunya harus ada ikhtiar yang juga.

Daging aqiqah adalah sunat dimasak dan dimakan oleh anggota keluarga dan juga untuk orang luar seperti mengadakan jamuan ataupun dibuat kenduri. Dalam masalah memecahkan tulang, Imam Syafie dan Hanbali berpendapat ianya tidaklah dihukum makruh kerana tidak terdapat sebarang dalil yang mensabitkannya tetapi ianya hendaklah dilakukan dengan cara yang berpada atau sekadar yang perlu sahaja dan janganlah sampai hancur atau berkecai terus akan tulang-tulang binatang aqiqah itu. Tujuan ini dilakukan adalah dengan harapan supaya anggota-anggota anak tersebut menjadi lebih kuat dan selamat dan ini juga berdasarkan kepada sebuah hadis dari Aisyah yang mengatakan, 'Mengikut sunnah bagi setiap anak lelaki dua ekor kambing yang elok dan untuk anak perempuan seekor kambing dimana ianya dimasak tanpa dipecahkan atau dipatahkan tulang-tulangnya serta dimakan, dijamu dan disedekahkan kepada orang ramai. Ini semua dilakukan pada hari ke 7'. Imam Ahmad pula mengatakan adalah harus kepala dan kulit binatang aqiqah dijual dan wangnya itu disedekahkan pula.

Baca:


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum daging aqiqah"

Posting Komentar