Sejarah kewajipan sembahyang

Kumpulan Doa-Doa-,Setiap individu manusia merupkan hamba dari sang penciptanya, sehingga sepatutnya kita menjadi seorang hamba yang sesungguhnya tanpa menyombongkan apa pun yang kita miliki. Karena Sejarah kewajipan sembahyang pada sesungguhnya itu semua meruapkan kepunyaan -Nya. Hanya dengan memiminta dan berdoa yang sepatutunya kita sepenuhnya menggantungkan harapan kepada sang pencipta kita yaitu Allah SWT. Dan tanpa adanya kesombongan yang menyertainya.

Namun bagaimana dengan bacaan Sejarah kewajipan sembahyang dalam berdoa yang baik, itu tergantung kita semua, khusus untuk para muslim dan muslimat kita kan mengulas bacaan dan tatat cara dalam berdoa yang baik. Yang mana ada beberapa kaidah yang harus kita penuhi untuk dalam adab dan tatacaranya. Selain kita harus dalam keadaan bersih hati dan iklas kita juga harus dalam keadaan penuh pengharapan yang tulus. Dan bicara mengenai Sejarah kewajipan sembahyang , anjuran tentang hal ini tentu saja pernah diajarkan oleh para pendahulu kita para guru-guru kita. Dan kita sepatutunya untuk mengikuti sesuai dengan anjuran yang sempurna. Doa memang sejatinya merupakan tempat tumpuan kita untuk meminta dan sekaligus untuk mecurahkan segala persoalan dalam hidup kita yang selama ini kita jalani. Denagn harapan kita diberika temoat kepercayaan oleh Allah SWT , untuk memperolah hidup yang penuh berkah dan barokah dalam kehidupan kita.
Yang mana segala persoaalan yang ada baik itu persoalan yang kecil atau besar dapat diselesaikan dengan mudah. Sejarah kewajipan sembahyang Dan yang paling penting adalah kita mampu menjadi diri pribadi yang penuh dengan keiklasan tanpa adanya banyak angan-angan yang kosong semaata. Cita-cita yang tinggi memang perlu untuk kita sebagai pengembangan diri tapi tentunya harus ada ikhtiar yang juga.


Menurut pendapat yang masyhur dari kalangan ahli sejarah, ibadah sembahyang mula diwajibkan pada malam Isra' iaitu 5 tahun sebelum Hijrah. Ibadah sembahyang menjadi fardu 'ain (wajib) ke atas setiap mukallaf (berakal dan baligh). Sebuah hadis dari Anas beliau mengatakan, "Diwajibkan sembahyang ke atas Rasulullah pada malam Isra' dengan 50 waktu, kemudian ia dikurangkan lagi sehingga menjadi 5 waktu. Setelah itu Rasulullah diseru, "Wahai Muhammad, sesungguhnya percakapan di sisi-Ku tidak berubah. Sesungguhnya bagimu 5 waktu ini sama pahalanya dengan 50 waktu sembahyang".
(H.R. Ahmad & An-Nasa'ie)

Apabila seseorang kanak-kanak telah mencapai umur 7 tahun maka hendaklah di suruh melakukan sembahyang dan apabila ia mencapai umur 10 tahun maka hendaklah dipukul dengan tangan jika ia masih ingkar. Bersabda Rasulullah, "Perintahkanlah anak kamu sembahyang semasa umur mereka 7 tahun dan pukullah mereka semasa umur 10 tahun serta asingkanlah tempat tidur mereka".
(H.R Abu Daud, Al-Hakim & Tirmizi)

Kewajipan melakukan ibadah sembahyang sehari semalam hanyalah 5 waktu dan kita sama sekali tidak boleh mempertikaikannya. Berpesan Rasulullah kepada Mu'az sebelum beliau diutuskan oleh Baginda ke Yaman, "Beritahulah kepada mereka bahawasanya Allah telah mewajibkan ke atas mereka 5 kali sembahyang dalam sehari semalam".

Baca:


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah kewajipan sembahyang"

Posting Komentar